Costum Search Enginge (CSE)

Loading

Jumat, 11 Januari 2013

mw  tw langkah2 membuat laporan penimbangan balita di puskesmas mulai dari bulanan, triwulan, semester dan tahunan?? read here...
Langkah-langkah membuat file ini :
  1. Buka file excel
  2. Untuk menulis judul, ketik judul di satu cell lalu klik Format Cells atau CTRL 1 pilih alignment --> ubah text alignment menjadi center --> klik wrap text --> OK
  3. Untuk menggabungkan 2 row sama dengan diatas lalu klik merge cells --> OK
  4. Untuk membuat tabel CTRL 1 pilih borders lalu pilih bentuk tabel --> OK
  5. Buat judul dengan rumus =judul&" Puskesmas " &pusk&" "&kota&" Bulan "&APR& " Tahun "&tahun -->enter
  6. Tambahkan komentar pada judul dengan cara klik kanan pada judul lalu insert comment-->OK
  7. Membuat nomor urut yaitu ketik 2 nomor berurut ke bawah --> blok --> tarik tanda tambah di pojok kanan bawah area yang diblok
  8. Hitung K/S dengan cara mengklik di area tabel K dan S rumus =D7/C7% -->enter
  9. Hitung D/S, N/D, N/S dengan cara yang sama dengan di atas
  10. Untuk membuat kategori bina D/S, dicari dengan rumus =IF(H7<TDSFEB,"BINA","-")-->enter

Kamis, 10 Januari 2013

Pre-Eklampsia Kehamilan Bag 3


9.    Diagnosis
Menurut Mitayani (2009), diagnosis di tegakkan berdasarkan :
1. Wawancara
a. Riwayat Kesehatan
1)    Riwayat kesehatan dahulu
a)  Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
b)  Kemungkinan ibu mempunyai riwayat pre eklamsia pada kehamilan terdahulu
c)   Biasanya mudah terjadi pada ibu yang obesitas
d)   Ibu mungkin pernah menderita ginjal kronis
2)    Riwayat kesehatan sekarang
a)    Ibu merasakan sakit kepala di daerah frontal
b)    Terasa sakit di ulu hati/nyeri eoigastrium
c)    Gangguan virus : pandangan mata kabur, skotoma dan diplopia
d)    Mual dan muntah, tidaka da nafsu makan
e)    Gangguan serebral lain misal: refleks tinggi dan tidak tenang
f)     Edema pada ekstremitas
g)    Tengkuk terasa berat
h)   Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu
Penanganan Preeklamsia ringan menurut Rukiyah (2010), dapat dilakukan dengan dua cara tergantung gejala yang timbul yakni :
1. Pre Eklamsia Ringan
a)    Penatalaksanaan rawat jalan pasien preeklamsia ringan, dengan cara : ibu dianjurkan banyak istirahat (berbaring,tidur/miring), diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam; pemberian sedativa ringan : tablet phenobarbital 3×30 mg atau diazepam 3×2 mg/oral selama 7 hari (atas instruksi dokter); roborantia; kunjungan ulang selama 1 minggu; pemeriksaan laboratorium: hemoglobin, hematokrit, trombosit, urin lengkap, asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
b)    Penatalaksanaan rawat tinggal pasien preeklamsi ringan berdasarkan kriteria : setelah duan minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan dari gejala-gejala preeklamsia; kenaikan berat badan ibu 1kg atau lebih/minggu selama 2 kali berturut-turut (2 minggu); timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklamsia berat.
 Bila setelah satu minggu perawatan diatas tidak ada perbaikan maka preeklamsia ringan dianggap sebagai preeklamsia berat. Jika dalam perawatan dirumah sakit sudah

Pre-Eklampsia Kehamilan Bag 1


PRE-EKLAMSI KEHAMILAN
1.     Definisi pre eklamsi
·         Pre eklamsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan proteinuria, edema atau kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih awal bila terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis (Mitayani, 2009).
·         Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada molahidatidosa. (Rukiyah, 2010).
·         Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. (Bobak , 2004)
·         Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinnuria dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. (Sujiyatini, 2009)
·         Pre eklamsia dapat dideskripsikan sebagai kondisi yang tidak dapat diprediksi dan progresif serta berpotensi mengakibatkan disfungsi dan gagal multi organ yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan berdampak negative pada lingkungan janin. (Boyle M, 2007)
 Etiologi
Penyebab pre eklamsia saat ini tak bisa diketahui dengan pasti, walaupun penelitian yang dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju. Semuanya baru didasarkan pada teori yang dihubungkan dengan kejadian. Itulah sebab pre eklamsia disebut juga “disease of theory” (Rukiyah, 2010).
 Teori yang dapat diterima haruslah dapat menerangkan hal – hal berikut : (1) sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan molahidatidosa; (2) sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan; (3) sebab dapat terjadinya perbaiakan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus; (4) sebab jarangnya terjadi eklamsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya; dan (5) sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma. (Hanifa W, 2006).
 Dari hal-hal tersebut diatas, jelaslah bahwa bukan hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan pre-eklamsia dan eklamsia.
Adapun teori-teori yang dihubungkan dengan terjadinya preeklamsia adalah:
1)    Peran prostasiklin dan trombiksan
Pada preeklamsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskular, sehingga terjadi penurunan produksi prostsiklin (PGI 2) yang pada kehamilan normal meningkat, aktifasi

Pre-Ekalmpsia Kehamilan Bag 2


 Klasifikasi
1)    Pre-eklamsia ringan
Adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas (Rukiyah, 2010). Gejala klinis pre eklamsi ringan meliputi :
a)    Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai kurang 110 mmHg.
b)    Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan
c)    Proteinuria secara kuantitatif  lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2.
d)    Tidak disertai gangguan fungsi organ
 2)    Pre-eklamsia berat
Adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atu lebih disertai protein urin dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2010).
Gejala dan tanda pre eklamsia berat :
a)   Tekanan darah sistolik >160 dan diastolik >110 mmHg atau lebih.
b)   Proteinuria > 3gr/liter/24 jam atau positif 3 atau positif 4
c)   Pemeriksaan kuatitatif bisa disertai dengan :
d)   Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
e)   Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrium.
f)   Terdapat edema paru dan sianosis.
g)   Gangguan perkembangan intra uterin
h)   Trombosit < 100.000/mm3

5.    Gejala pre eklamsia
Biasanya gejala pre eklmsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan yang lebih, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya protein urin. Pada pre eklamsia ringan tidak di

Selasa, 08 Januari 2013

Budaya kehamilan dan Persalinan

Ubat-ubatan daripada sumber tumbuhan banyak digunakan oleh wanita semasa mengandung, bersalin dan dalam pantang Tujuan mereka menggunakan ubatan di masa-masa tersebut adalah untuk menghindari daripada keguguran, mempermudahkan proses bersalin dan mengembalikan kesihatan diri kepada keadaan asal serta kesihatan bayi terjaga. Makalah ini mempunyai tiga tujuan utama, iaitu (a) mengenalpasti tumbuhan ubatan yang digunakan oleh wanita semasa bersalin dan semasa dalam pantang (b) alasan mereka menggunakan ubatan tersebut dan (c) kesan penggunaan tumbuhan ubatan tersebut dari pada sudut budaya Melayu. Asas perbincangan ini ialah data daripada pemerhatian dan temu bual mendalam dengan 30 orang wanita Melayu yang pernah bersalin serta lima orang bidan kampung di Kelantan hasil kajian yang dilakukan pada tahun 2007 hingga ke 2009. Didapati kepercayaan tentang keseimbangan tubuh, magis dan nilai mempengaruhi mereka dari segi penggunaan tumbuhan ubatan. Buah kembang semangkuk dan minyak kelapa banyak digunakan untuk memudahkan proses bersalin. Bahan daripada tumbuhan yang mempunyai rasa pahit dan pedas (seperti rempah ratus, kunyit dan halia)..........selanjutnya klik disini

Tulisan ini juga bisa di baca di blog saya yang lain (here)

Rabu, 19 Desember 2012

penimbangan balita

SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
PENIMBANGAN PADA BALITA




OLEH:
ANNISA FITRI
104114484
TINGKAT IIIB
Dosen Pembimbing   : Widdefrita, MKM


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
DIII KEBIDANAN PADANG
2012/2013


LEMBAR PENGESAHAN KK BINAAN KEBIDANAN KOMUNITAS
RT 06/RW 01 KELURAHAN TABIANG BANDA GADANG
Nama KK                    :
Nama klien                  :
Alamat                                    :
Materi penyuluhan      :


Padang,           Desember 2012
Klien                                                                                                      Mahasiswa


(                                   )                                                                                     (Annisa Fitri)
Mengetahui,
Dosen Pembimbing


(Widdefrita, MKM)



SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
I.       TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan Ibu-ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun mampu memahami/mengetahui/mengerti tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita.

II.    TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit di harapkan Ibu-ibu yang mempunyai balita usia 1-5  tahun mampu memahami tentang:
a)      Menjelaskan kembali tentang tujuan penimbangan balita.
b)      Mengulang kembali kapan balita harus ditimbang.
c)      Menjelaskan kembali cara menilai pertumbuhan balita. 
d)     Mengulang kembali tentang tanda-tanda gizi buruk pada balita.
e)      Mengulang kembali tentang pengertian posyandu.
f)       Mengulang kembali manfaat penimbangan balita di posyandu.

III. Pelaksanaan Kegiatan:
1.      Topik/judul kegiatan:
Penimbangan Balita
2.      Sasaran/target:
Ibu yang mempunyai balita yang tidak ditimbang/tidak mengikuti kegiatan posyandu.
3.      Metoda:
·         Ceramah
·         Diskusi
4.      Media dan alat bantu penyuluhan:
·         Laptop
5.      Tanggal, waktu dan tempat:
·         Tanggal           : 1 dan 9 Desember 2012
·         Waktu             : Pukul 16.00-16.30 WIB
·         Tempat            : rumah klien
6.      Pengorganisasian:
·         Pembimbing akademik            : Widdefrita, MKM
·         Pelaksana (penyaji)                 : Annisa Fitri
Pengorganisasian dan fungssi uraian tugas:
ü  Membaca isi penyuluhan
ü  Menjawab pertanyaan audiens

IV.       Setting Tempat
Rounded Rectangle: AUDIENSRounded Rectangle: PENYAJI                                                                                         


V.          Pelaksanaan
No
Waktu dan Tahap
Kegiatan Pemberi Materi
Kegiatan Sasaran
Media
1
Tahap Orientasi
(2 menit)
1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan anggota kelompok
3.      Menyampaikan tujuan penyuluhan

1.      Menjawab salam
2.      Mendengarkan Perkenalan
3.      Menyimak


Tahap kerja
(10 menit)
1.      Menjelaskan
Tentang:
a.       Tujuan penimbangan balita
b.      Kapan balita harus ditimbang
c.       Cara menilai pertumbuhan balita
d.      Tand-tanda gizi buruk pada balita
e.       Pengertian posyandu
f.       Manfaat penimbangan balita di posyandu

2.      Memberi kesempatan bertanya kepada sasaran

3.      Menjawab pertanyaan
1.      Memperhatikan
Penjelasan
2.      Sasaran mengajukan pertanyaan
Mendengarkan jawaban dari presentator
3.      Merasa dihargai dan senang
Laptop

Tahap Terminasi
(3 menit)
1.      Evaluasi penyuluhan
2.      Menyimpulkan
3.      Kontrak waktu berikutnya
4. Menutup dengan Salam
1. Menjawab Pertanyaan
2. Memperhatikan
3. Menjawab
4. Menjawab Salam

7. Evaluasi
a.       Prosedur
Pertanyaan lisan tentang:
a.       Tujuan penimbangan balita
b.      Kapan balita harus ditimbang
c.       Cara menilai pertumbuhan balita
d.      Tand-tanda gizi buruk pada balita
e.       Pengertian posyandu
f.       Manfaat penimbangan balita di posyandu

b.      Kriteria
·         Struktur :          
-        Menyiapkan SAP
-        Menyiapkan media
-        Menyiapkan tempat
-        Kontrak waktu dengan sasaran
·         Proses :             
-        Sasaran memperhatikan saat diberi pendidikan Kesehatan
-        Sasaran aktif bertanya
-        Sasaran mampu mengulangi materi yang diberikan oleh presentator
-        Hasil : Sasaran mampu menjawab pertanyaan
> 80%    = Berhasil
50-80%  = Cukup
< 50%    = Kurang berhasil




MATERI PEMBAHASAN
A.    Tujuan
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan.

B.     Pelaksanaan
Penimbangan balita dilakukan setiap bulan sampai 5 umur tahun di Posyandu.

C.    Cara Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Setelah balita ditimbang, hasil penimbangan dicatat di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badan anak naik atau tidak.
1.      Naik bila
·         Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita wama pada KMS
·         Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya
2.      Tidak naik bila:
·         Garis pertumbuhannya menurun
·         Garis pertumbuhannya mendatar
·         Garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna yang lebih muda

D.    Tanda-Tanda Balita Gizi Kurang
1.      Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut-turut, badannya kurus
2.      Mudah sakit
3.      Tampak lesu dan lemah
4.      Mudah menangis dan rewel

E.     Jenis Gizi Buruk Pada Balita
1.      Marasmus
·         Tampak sangat kurus
·         Wajah seperti orangtua
·         Cengeng, rewel, apatis
·         Iga gambang, perut cekun
·         Otot pantat mengendor
·         Pengeriputan otot lengan dan tungkai.
2.      Kwashiorkor
·         Edema seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki)
·         Wajah bulat dan sembab
·         Cengeng/rewel/apatis
·         Perut buncit
·         Rambut kusam dan mudah dicabut
·         Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.
3.      Marasmik Kwashiorkor
Gejalanya meliputi campuran gejala marasmus dan kwashiorkor.

F.     Pengertian Posyandu
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

G.    Manfaat Penimbangan Balita Setiap Bulan Di Posyandu
·         Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
·         Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
·         Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk sehingga dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
·         Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
·         Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.